Jumat,
31 Mei 2024 Bertempat di Ramin Bantang, Bupati Kabupaten Bengkayang Sebastianus
Darwis, S.E., M.M didampingi Ketua TP PKK Kabupaten Bengkayang Ny. Anita Sebastianus
Darwis, S.E., M.M menutup secara resmi kegiatan Barape’ Sawa’ ke – IX Tahun
2024 Kabupaten Bengkayang.
Turut
hadir dalam Malam Penutupan Barape’ Sawa’ Ke - IX Tahun 2024 Kabupaten
Bengkayang Ketua DPRD Kabupaten Bengkayang, Jajaran Forkopimda Kabupaten
Bengkayang dan/atau yang mewakili, Ketua DAD Kabupaten Bengkayang, Ketua
Panitia Barape’ Sawa’ ke-IX Tahun 2024, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Heru Pujiono, SKM, MKM, Pimpinan OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten
Bengkayang, Ketua DAD Kecamatan, serta Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat dan Masyarakat
Kabupaten Bengkayang.
Penutupan kegiatan Barape’ Sawa’ 2024 ditandai dengan
pemukulan Gong sebanyak 7 (tujuh) kali oleh Bupati Bengkayang, Sebastianus
Darwis, S.E., M.M.
Dalam
sambutannya Bupati Bengkayang menyampaikan apresiasi kepada DAD Kabupaten
Bengkayang beserta seluruh Panitia
Barape’ Sawa’ Ke- IX yang telah mempersiapkan acara dengan sukses, aman dan
lancar. Disampaikan juga oleh Bupati Sebastianus Darwis bahwa Bengkayang
merupakan salah satu tujuan wisata di Kalimantan Barat. “Bengkayang adalah
Kabupaten yang sangat penting di Kalimantan Barat. Kita sangat strategis, Kita
berbatasan langsung dengan Malaysia. Kita berbatasan laut dengan Pulau Natuna
dan Serasan. Kita berbatasan langsung dengan Kabupaten Landak, Sanggau, dan
Kota Singkawang. Bengkayang adalah tujuan wisata di Kalimantan Barat. Kita
punya 156 potensi wisata.” ungkap Bupati Bengkayang.
Bupati
juga merencanakan akan membangung rumah-rumah adat di seluruh Kecamatan di
Kabupaten Bengkayang. “pada tahun depan kita juga akan tingkatkan terus bagi
panitia anggaran dari APBD kita. Dan kita juga akan membangun beberapa rumah –
rumah adat, Karena Bengkayang ada 26 Kepala Binua dan Bengkayang ada 15
Kecamatan yang harus dibangun rumah adatnya. Ini harus kita bangun untuk
menunjukkan kita adalah Kabupaten yang toleransi dan berbudaya di Kalimantan
Barat dan di Indonesia.” pungkasnya.
Sebagai
informasi, tradisi Barape’ Sawa’ merupakan tradisi sub suku Dayak Bakati’
sebagai sub suku Dayak paling besar di Kabupaten Bengkayang yang multietnis dan
multi kultur. Tradisi ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Tuhan (Jubata)
yang telah memberikan hasil panen pada musim tanam sebelumnya dan sekaligus
juga menandai akan dimulainya musim tanam (berladang) yang baru sehingga
setelah ini masyarakat adat Dayak Bakati’ akan mulai membuka lahan untuk
kegiatan berladang.
Sebelum
acara penutupan dilakukan lelang barang-barang hasil karya peserta Barape’ Sawa
berupa kerajinan anyaman, pahat / ukir dan lukisan. Yang cukup mengundang minat
peserta yang hadir untuk mengambil lelang hasil karya tersebut. Selain itu juga
sekaligus dibacakan pemenang berbagai perlombaan dan sebagai Juara Umum Pertama
adalah DAD Kecamatan Sungai Betung yang mendapatkan Piala Bergilir, dan Sebuah
Kulkas, Juara umum Kedua DAD Kecamatan Bengkayang dan Juara Umum Ketiga adalah
DAD Kecamatan Teriak.
(Sumber Dok. Prokopim/ diolah Timred.webdisdikbud)