detail-image

Bupati dan Wakil Bupati Bengkayang menerima PLP2 & KKM IKIP PGRI Pontianak

25 Jul 2023
Share :

Selasa, 25 Juli 2023 bertempat di Aula II Lantai V Kantor Bupati Satu Atap Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis, SE dan Wakil Bupati Bengkayang Drs H Syamsul Rizal menerima penyerahan mahasiswa peserta program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP)-2 dan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) IKIP PGRI Pontianak Tahun Akademik 2023/2024.  Hadir dalam kegiatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang Heru Pujiono, SKM, M.KM, Wakil Rektor II IKIP PGRI Pontianak dan Dosen Pendampil PLP2 KKM IKIP PGRI Pontianak.

Dalam sambutannya Bupati Bengkayang menyampaikan kepada  Rektor, kami menyambut baik dan berterima kasih atas kepercayaan IKIP PGRI Pontianak kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkayang, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang dan beberapa SMP, SMA/SMK yang ada di wilayah Kabupaten Bengkayang untuk menjadi tempat pelaksanaan Program PLP-2 dan KKM Tahun Akademik 2023/2024.

Kegiatan ini sangat relevan dengan visi Pemerintah Kabupaten Bengkayang Tahun 2021 – 2026 yaitu, SDM Unggul Bengkayang MANTAP: Maju, Adil, Nasionalis, Terdepan, Amanah, dan Peduli. Untuk mewujudkan visi tersebut ada tujuh misi yang dilakukan, misi pertamanya adalah “Mewujudkan Kualitas Sumber Daya Manusia Yang Sehat, Cerdas, dan Religius”. Salah satu strategi pembangunannya adalah peningkatan kualitas mutu pendidikan dengan membentuk guru yang memiliki kompetensi dan mampu beradaptasi dan bertransformasi dalam penguasaan media digital untuk pembelajaran.

Seperti kita ketahui, Tahun 2023 merupakan tahun kedua memasuki Kurikulum Merdeka, untuk itu saya minta kepada mahasiswa peserta Program PLP-2 dan KKM Tahun Akademik 2023/2024 bersama seluruh jajaran pendidikan di Kabupaten Bengkayang  untuk beradaptasi dan bertransformasi serta memiliki wealingness (kemauan) mengimplementasikan  Kurikulum Merdeka di sekolah dan memanfaatkan Platform merdeka mengajar, optimalkan komunitas belajar (kombel) serta semua guru dan siswa wajib memiliki akun belajar.id.

Perlu saya ingatkan kembali bahwa selama dekade terakhir ini, pendidikan berfokus pada pengajaran ‘3R’ yaitu Membaca (reading), menulis (writing) dan Arithmatic (ilmu hitung). Model ini didasarkan pada pembelajaran yang berfokus terhadap guru (teacher centered). Dalam pendekatan konvensional ini, guru mengajarkan materi melalui pengulangan, membuat siswa mengucapkan atau menulis hal-hal yang sama secara terus menerus yang membuat pembelajaran di kelas kurang menarik. Kemudian guru menilai pengetahuan yang diperoleh siswa dengan menggunakan test dan quiz pada akhir pertemuan atau akhir tahun dalam rangka mengidentifikasi tingkat pembelajaran siswa.

 Menurut Kemendikbud, ada empat kompetensi yang harus dimiliki siswa di abad 21 yang disebut 4C, yaitu Critical Thinking and Problem Solving (berpikir kritis dan menyelesaikan masalah), Creativity (kreativitas), Communication Skills (kemampuan berkomunikasi), dan Ability to Work Collaboratively (kemampuan untuk bekerja sama). ada beberapa prinsip pembelajaran yang digunakan pada pembelajaran abad 21 yaitu:

1.        Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

2.        Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar;

3.        Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;

4.        Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;

5.        Dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

6.        Dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

7.        Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

8.        Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan mental (softskills);

9.        Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

10.    Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);

11.    Pembelajaran yang berlangsung dimana saja bisa di rumah di sekolah, dan di masyarakat, dan dimana saja;

12.    Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;

13.    Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; 

14.    Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan

15.    Perlu disadari dalam pembelajaran bahwa karakteristik siswa saat ini  sangat akrab dan responsif terhadap teknologi sehingga pelu beradaptasi dan bertransformasi.

Dalam menyikapi berbagai dinamika yang terjadi di dunia pendidikan masa kini, saya berpesan kepada para mahasiswa PLP-2 dan KKM agar membawa inovasi pembelajaran berbasis teknologi di tempat prakteknya. Saya yakin dengan kompetensi yang dimiliki oleh para mahasiswa dengan keilmuan yang up to date dan berbagai metode pembelajaran yang telah diajarkan para dosen akan semakin memperkaya dalam melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan dan Kuliah Kerja Mahasiswa di sekolah.

Harapan Bupati, mari kita semua terbuka pada kebaruan, menciptakan budaya kerja yang saling percaya, kolaboratif dan bersama-sama meningkatkan mutu Pendidikan di Kabupaten Bengkayang ini dengan menciptakan Profil Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebhinekaan global serta selalu Gembira Bergerak untuk mewujudkan SDM Unggul Bengkayang MANTAP. Kegiatan ini diikuti sekitar 54 mahasiswa yang tersebar di Bengkayang, Seluas, Sanggau Ledo dan Sungai Raya Kepulauan baik jenjang SMP maupun SMA.