Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Heru Pujiono, S.K.M., M.K.M., membuka secara resmi kegiatan Pelatihan Pembuatan Perangkat Pembelajaran dan Media Ajar Berbasis Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) yang diselenggarakan oleh Gugus II Kecamatan Teriak. Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai 8 hingga 10 Oktober 2025, di SD Negeri 03 Madas Teriak. Dalam kegiatan tersebut, Kadisdikbud didampingi oleh Kepala Korwil I Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Bengkayang, Tomo, S.Pd. Pelatihan diikuti oleh 42 peserta yang terdiri atas kepala sekolah dan guru dari lima satuan pendidikan di Gugus II, yaitu SD Negeri 03 Madas, SD Negeri 08 Sentibak, SD Negeri 12 Temia Sio, SD Negeri 14 Teriak, dan SD Negeri 17 Lulang. Narasumber kegiatan berasal dari Institut Santi Buana sebanyak tiga orang, yakni Margaretha Lidya Sumardi, S.Pd., M.Pd., Silvester, S.Pd., M.Pd., dan Kusnanto, S.Pd., M.Pd.
Ketua panitia pelaksana, Cornelius Jefri, S.Pd., dalam laporannya menyampaikan apresiasi kepada Kepala Dinas atas dukungan dan perhatian yang diberikan terhadap kegiatan komunitas belajar (Kombel) KKG II Teriak. Ia menyebut bahwa kehadiran Kadisdikbud menjadi motivasi dan semangat baru bagi guru-guru untuk terus belajar serta meningkatkan kompetensi dan profesionalisme dalam mengajar.Sementara itu, Kepala Korwil I, Tomo, S.Pd., mengingatkan pentingnya kesiapan guru dalam menghadapi era digitalisasi pendidikan. Menurutnya, kemajuan teknologi menuntut guru untuk terus belajar dan beradaptasi, tanpa memandang usia.
Dalam sambutannya, Heru Pujiono menegaskan bahwa Pembelajaran Mendalam bukanlah kurikulum baru, melainkan sebuah pendekatan dalam proses belajar-mengajar yang dapat diintegrasikan dengan Kurikulum 2013 maupun Kurikulum Merdeka. "Pembelajaran Mendalam adalah model pendekatan. Kurikulum yang digunakan tetap K-13 dan Kurikulum Merdeka yang sudah berjalan," jelas Heru.
Heru Pujiono menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten Bengkayang telah menjalin kerja sama dengan Institut Santi Buana, dan sinergi tersebut perlu terus diberdayakan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Ia juga mengingatkan pentingnya budaya belajar berkelanjutan di kalangan guru, baik secara mandiri maupun melalui komunitas belajar. Sesuai arahan Kemendikdasmen, setiap pendidik memiliki hak dan kesempatan untuk meluangkan satu hari dalam seminggu sebagai waktu belajar dan pengembangan diri. Lebih lanjut, Kadisdikbud menyampaikan bahwa Kabupaten Bengkayang saat ini telah memiliki sepuluh fasilitator atau trainer bersertifikat (Training of Trainer/TOT), termasuk di dalamnya para PemanTIK dan Duta Teknologi. Mereka diharapkan dapat dioptimalkan untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran digital, berbagi praktik baik, serta memperluas pengimbasan di satuan pendidikan.
Kadisdikbud juga mendorong Gugus II Kecamatan Teriak untuk menjadi pelopor dalam implementasi Pembelajaran Mendalam di tingkat satuan pendidikan. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara guru, komunitas belajar, fasilitator, dan perguruan tinggi dalam mempercepat transformasi pembelajaran di Kabupaten Bengkayang. Selain itu, ia mengingatkan bahwa Kemendikdasmen akan menyalurkan perangkat Interactive Flat Panel (IFP) ke sekolah-sekolah, sehingga guru harus siap beradaptasi dan responsif terhadap inovasi teknologi pendidikan, sejalan dengan semangat “Gembira Bergerak” sebagai moto Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkayang. Heru menambahkan, di tengah kemajuan teknologi, panggilan jiwa (passion/ calling) sebagai pendidik tetap menjadi yang utama. "Teknologi boleh maju, namun peran guru sebagai pendidik dan panutan dalam membentuk murid yang cerdas, berkarakter, dan berintegritas tidak akan pernah tergantikan," tegasnya. Ia berharap Gugus II dapat menjadi pelopor dalam implementasi Pembelajaran Mendalam di sekolah masing-masing.
Selama tiga hari pelatihan, para peserta akan mendalami serangkaian materi komprehensif, mulai dari teori dan integrasi Pembelajaran Mendalam, penyusunan kerangka bahan ajar, hingga praktik langsung pembuatan media ajar inovatif berbasis Augmented Reality (AR).
"Teruslah Gembira Bergerak sebagai titik bertumbuh untuk mewujudkan SDM unggul, berakhlak, dan berbudaya di Kabupaten Bengkayang," tutup Heru.